DIALOG DUA RINDU
Bila
ramadhan ini kau mulai menagih janji, izinkan saja aku ingkar pada puisi
Sebab
rindu yang pernah kau tanam dalam jantungku
Jatuh
melesap bersama debu hingga membeku
Jangan
begitu, bisikmu padaku
Rindu
pada ramadhan ini milik kita, biarkan ia pecah dalam doa
Khusuk
saja pada Tuhan pencipta, sebab tak pernah Ia mengingkar pinta
Tuhan
tak pernah muluk-muluk, katamu
Taqwa
penyebab manusia ditunjuk, lanjutmu
Aku
tertunduk, risauku berkecamuk
Rinduku
mabuk
Catatan Ramadhan 1434 H, juara V lomba cipta puisi merindu ramadhan
No comments:
Post a Comment