AKU MENJENGUKMU
Oleh: Muhammad Saufi Ginting
Aku
menjengukmu
Di
lembah kehijauan
Diantara
kicau burung dan desir angin kelembutan
Sekedar
mengantar serantang nasi dan lauk makan
Tapi
tak kulihat kau dalam tenang
Sedang
merenung dan menangis sedu sedan
Ah,
sesungguhnya betapa indah lembah ini, apa yang kau tangisi?
Bukankah
kau diciptakan menjaga lembah kehijauan
Aku
bertanya dengan sedikit rasa keraguan sembari menawarkan makanan yang
sesungguhnya tak kau perlukan
Sebab
di lembah ini pasti gizimu tercukupkan
Bagaimana
aku hendak memakan?
Makhluk
di atas lembah hampir binasa
Saling
cerca dan bahkan membunuh menjadi biasa
Berita-berita
sudah tak lagi normal adanya
Yang
baik diredam dan mengelu-elukan yang tercela
Ketika
Palestina, Suriah, Afghanistan, Irak, Kashmir
bahkan Rohingya dibantai degan ganasnya
Para
penganut HAM biasa saja
Ketika
homoseksual, lesbian dan sejenis terganggu habitatnya
Banyak
yang mengelu-elu dan bereaksi ini pelanggaran HAM namanya
Ketika
musim melahirkan generasi pembela
Dianggap
teroris yang mesti dikucilkan dimana saja
Agh..air
di mataku pun tak terasa pecah adanya
Tiba-tiba
kicauan burung dan desiran angin tak lagi kudengar indahnya
Mengurai
setiap jawab yang kau kabarkan
Sepertinya
tak pantas aku disebut saudara
Yang
tak merasa sakit ketika satu terluka
Kau
pun terus bercerita
Rupanya
setiap saat kau mendengar dan memperhatikan dunia mu di atas sana
Bom
meledak dianggap teroris bersorban pelakunya
Paktik seks bebas bahkan sudah masuk penjara tetap
diagung-agungkan namanya
Ketimpangan
sosial hanya sedikit yang mengurainya
Ah,
semakin menjadi-jadi kurasa
Deretan
risau dan raungan kisahmu menjadikan jantung semakin copot rasanya
Bahkan
tak kuasa aku menahan tangis sembari menatap langit yang seketika berubah
kurasa
Padahal
aku ingin menikmati lembah hijau ini bersama
Tapi
bukan begini caranya
Agh…Izinkan
aku pamit sejenak saja
Hendak
menyusun rencana dan mengaplikasikannya
Setidaknya
bersama iman dalam keluargaku yang pertama
Dan
berdoa disudut malamnya
Semoga
kau tetap setia menjaga lembahmu yang hijau dan tak ternoda,
Lusa
aku akan menjengukmu dengan doa-doa
Bila
masih belum mampu aku menjadi pelaku utama merubah dunia di atas sana…
Kisaran,
30 Juli 2012
(pada
kekacauan)
1 comment:
Happen to be trying to find this and learned much more than anticipated in this article. Thanks.
Post a Comment