Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok Belajar Konvensional
Kelompok Belajar Kooperatif | Kelompok Belajar Konvensional |
Adanya sifat saling ketergantungan positif, saling membantu dan saling memberikan motivasi sehingga ada interaksi promotif | Guru sering membiarkan adanya siswa yang mendominasi kelompok atau menggantungkan diri pada kelompok |
Adanya akntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi pelajaran tiap anggota kelompok, dan kelompok diberi umpan balik tentang hasil belajar para anggotanya sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan bantan dan siapa yang dapat member bantuan | Akuntabilitas individu sering diabaikan sehingga tugas-tugas sering diboring salah seorang anggota kelompok sedangkan anggota kelompok lainnya hanya “mendompleng” keberhasilan “pemborong” |
Kelompok belajar heterogen, baik dalam kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, etnik, dan sebagainya sehingga dapat mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang memberikan bantuan | Kelompok belajar biasanya homogen |
Pimpinan kelompok dipilih secara demokratis atau bergilir untuk memberikan pengalaman memimpin bagi para anggota kelompok | Pemimpin kelompok sering ditentukan oleh guru atau kelompok dibiarkan untuk memilih pemimpinnya dengan cara masing-masing |
Keterampilan sosial yang diperlukan dalam kerja gotong royong seperti kepimpinan, kemampuan berkomunikasi, memercayai orang lain, dan mengelola konflik secara langsung diajarkan | Keterampilan sosial sering tidak secara langsung diajarkan |
Pada saat belajar kooperatif sedang berlangsng guru terus melakukan pemantauan melalui observasi dan melakukan intervensi jika terjadi masalah dalam kerja sama antar-anggota kelompok | Pemantauan melaluio observasi dan intervbal sering tidak dilakukan guru pada saat belajar kelompok sedang berlangsung |
Guru memerhatikan secara proses kelompok yang terjadi dalam kelompok belajar | Guru sering tidak memerhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar |
Penekanan tidak hanya pada penyelesaian tugas tetapi juga hubungan interpersonal (hubungan antar pribadi yang saling menghargai) | Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas |
Killen (dalam Trianto, 2010: 58-59)
No comments:
Post a Comment