Showing posts with label DOA KARAKTER. Show all posts
Showing posts with label DOA KARAKTER. Show all posts

Saturday, May 11, 2013

PELUH


-Muhammad Saufi Ginting-

Tak ada salahnya, bila peluh berucucuran menyisakan basah
Sebab di sana ada usaha yang tercipta
Menyusun rindu menghapus resah
Melalui remah-remah kebajikan yang sederhana
Menjanjikan syurga

Apa lantas ketika peluh mengalir kau anggap dusta?
Sekedar mengigatkan masih banyak hati yang menjunjung takwa
Jangan meghardik tak tentu rimba
Sebab cinta beragam wujudnya

Janganlah begitu!
Masih banyak usaha yang teriring doa
Tak mengeluh pada dunia
Sebab meyakini Tuhan masih dengan segala maha

Apakah peluh mesti meninggalkan luka-luka yang menganga?
Janganlah begitu!
Sebab iman tak seorang saja pemiliknya
Hanya tak hendak terendus media
Maka jangan samakan kadar ketakwaannya
Bukan pula sebagian itu sama dengan sebagian yang lainnya
Dan bukan pula yang dipelintir itu sama dengan yang lurus adanya
Marilah sedikit berbijak sangka
Sebab peluh-peluh itu tak mesti sama hasilnya

Rumah Azka-Kisaran, 6 September 2012

Monday, April 16, 2012

TUJUAN PENDIDIKAN


KLASIFIKASI HASIL BELAJAR 

Menurut Sudjana (2009: 22-23), dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah, dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.
Ranah Afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban, reaksi, penilaian, organisasi, dan internaslisasi.
Ranah Psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni (a) gerakan refleks, (b) keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan perseptual, (d) keharmonisan atau ketepatan, (e) gerakan keterampilan kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan interpretatif.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian asil belajar. Di antara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai bahan pengajaran. 

Monday, April 2, 2012

MESJID YANG MEMINTA-MINTA



MESJID YANG MEMINTA-MINTA
Oleh: Muhammad Saufi Ginting

Perjalanan pergi dan pulang Kisaran-Medan, kita akan menemukan mesjid-mesjid yang dipinggir jalan lintas "mengganggu perjalananan" siapa saja. Dengan alasan ingin membangun mesjid yang besar, megah dan hebat, maka cara ini pun terus dilakukan turun temurun dari satu generasi ke generasi lainnya, dari satu tempat ke tempat lainnya. Hal ini juga terjadi dari medan ke Banda Aceh.

Sungguh terasa lemahnya daya pikir kita dalam menyusun kekuatan untuk membangun islam; membangun mesjid dengan meminta-minta. Sesungguhya ketika kita meminta sumbangan untuk pembangunan mesjid, siapa saja bisa memberikan, tapi siapa saja juga bisa mencemooh.
Apalah orang Islam ini, katanya besar, katanya punya kekuatan, tapi membangun rumah ibadahnya saja harus meminta-minta.

Sudah saya foto dengan kamera HP, tapi lupa mindahinnya ke laptop. jadi copas gambar saja dari   http://www.surabayapagi.com,    

Dilain kasus ada juga kita temukan pengemis, gelandangan yang jadi peminta-minta menggunakan lobe/peci di kepala bagi yang laki-laki dan mengenakan jilbab bagi perempuan dari mulai anak-anak hingga orang tua sekalipun. Semua itu identik dengan simbol Islam. Seolah-olah Islam ini sangat miskin dan tidak memikirkan nasib ummatnya dan sangat jauh dari konsep rahmatan lil ‘alamin.

Oknum tertentu yang memanfaat anak-anak dengan membawa kaleng infaq dari satu tempat ke tempat lain dengan alasan untuk membangun sebuah pesantren dan juga mesjid di daerah tertentu yang tak jelas keberadaanya. Miris melihat contoh-contoh seperti ini sebenarnya.

Padahal kita bisa melakukan cara lain dalam mengembangkan mesjid. Misalnya cara yang dilakukan oleh organisasi Muhammadiyah. Muhammadiyah dalam membangun apapun tak pernah meminta-minta di jalanan, sebab mereka punya massa sendiri yang bisa di gunakan untuk membantu pembangunan mesjid, pesantren atau amal usaha. Cukup dengan tabligh akbar atau pengajian, maka seluruh anggota Muhammadiyah akan berduyun-duyun memberikan bantuan tunai ataupun berupa pengakuan, jika saat itu tak bisa memberikan bantuan. Jangan ditanya, dalam sebulan mesjid besar dan megah sudah bisa dibangun di atas tanah yang luas, dan dalam waktu setengah tahun sudah bisa ditempati.

Bahkan setelah itu, mesjid inipun tak mati, sebab dimakmurkan dari keikhlasan orang-orang yang ingin mendekatkan diri pada Allah. Sekarang dimanakah mesjid kita yang tak meminta-minta itu? Apa yang harus kita lakukan?

Monday, July 18, 2011

DOA KARAKTER

Sempat mikir agak lama juga nih, waktu dosen saya di pascasarjana LTBI Unimed bilang, kita harus merubah doa-doa kita dengan "doa karakter" agar membekas di hati. Kalau doa sapu jagat tu biasa, udah hapal, pastinya tidak membekas di hati dan tidak berubah..lantas apa itu doa karakter. Ternyata secara sederhana doa karakter diartikan mendoakan setiap karakter yang kita miliki:
ya Tuhanku, jadikan kami orang-orang yang masuk LTBI ini orang-orang yang rajin, mau mengerjakan tugas, mengumpulkan tepat pada waktunya, bukan orang-orang yang hanya datang untuk mengejar ijazah saja.
ya tuhan ku, jauhkan saya dari keterlambatan datang ke ruang kuliah.
ya tuhan ku, jangan biarkan saya terus-terusan menjadi guru yang malas belajar, agar saya dapat mengajar dan menjadi teladan dengan kerajinan saya dalam belajar bagi anak-anak didik kami....
....yang penting...
berdoalah dengan karakter2 buruk yang anda miliki, agar menjadi lebih baik, sehingga akan melahirkan energi positif yang sangat baik pula. semoga Allah mengabulkannya.
tapi tak perlu berdoa yang keras-keras, serta beramai-ramai, karena doa itu adalah keinginan hati, harapan terhadap apa yang dicitakan. dan tak perlu dipimpin..kata dosen saya itu...hmhmhmhmhmhhh