MENGKATROL SDM PT. BSP MELALUI
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Oleh: Muhammad Saufi Ginting
Mahasiswa Pascasarjana Unimed tinggal di
Kisaran
Keberadaan suatu perusahaan memiliki peranan penting
dalam kehidupan masyarakat suatu bangsa. Perusahaan dapat mempermudah
masyarakat sekitarnya dalam usaha pemenuhan kebutuhan. Satu hal yang sangat
mempengaruhi pengembangan dari perusahaan adalah sumber daya manusia. Bagi PT.
Bakrie Sumatera Plantations, Tbk (BSP) Sumber Daya Manusia (SDM) tetap menjadi
komponen penting dalam sistem industri perkebunannya. Hal ini tidak lepas dari
kesadaran bahwa manusia tidak hanya sebagai penikmat pembangunan, tetapi juga
sebagai pengelola sumber daya alam yang ada.
SDM memegang peranan penting dan merupakan kunci pokok
dalam meningkatkan produktivitas suatu perusahaan. Maka dari itu SDM harus
digunakan dengan sebaik-baiknya dan dikembangkan kemampuannya agar hasil
kerjanya produktif. Sebab produktif tidaknya pekerjaan seseorang dapat dilihat
dari hasil kerjanya baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
Pengalaman-pengalaman negara maju seperti Jerman, Inggris, Perancis, Amerika
Serikat, serta negara-negara industri baru seperti Korea Selatan dan Taiwan
menunjukkan bahwa pertumbuhan mereka sebagian besar didukung oleh sumber daya
manusia yang berkualitas tinggi.
Pada akhir tahun 2008, keseluruhan sumber daya manusia
PT. BSP Kisaran tercatat berjumlah 4.670 orang. Tentunya dengan jumlah sumber
daya sebesar ini diperlukan pendidikan dan pelatihan agar dapat meningkatkan
produktivitas perusahaan. Pendidikan di dalam suatu perusahaan adalah suatu
proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan oleh perusahaan yang bersangkutan.
Sedang pelatihan merupakan bagian dari suatu proses pendidikan, yang tujuannya
untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan khusus seseorang atau kelompok
orang.
Sebagai
contoh misalnya, berdasarkan situs indoagri.com, kebutuhan akan permintaan
pasar yang terus meningkat terhadap Crude
Palm Oil (CPO) setiap tahunnya memungkinkan produksi minyak kelapa sawit di
Indonesia untuk terus ditingkatkan. Berdasarkan prediksi yang dibuat oleh
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), kebutuhan CPO akan terus
meningkat dari 2,6 juta ton per tahun pada tahun 1998 menjadi 3,4 juta ton per
tahun pada tahun 2010. Pada saat itulah kebutuhan masyarakat terhadap minyak
dan lemak mencapai 13 kilogram per kapita per tahun.
Sejalan
dengan perkembangan itu maka sektor perkebunan kelapa sawit memerlukan
ketersediaan tenaga kerja yang terus bertambah dengan tingkat pengetahuan dan
keterampilan yang memadai, mulai dari bagian teknis agronomi/tanaman hingga
proses pengolahan. Dari sebanyak
4.670 orang sumber daya manusia yang ada belum tentu semuanya memliki keahlian
dan pendidikan yang layak dibidangnya. Untuk itu, mengubah secara mendasar
sumber daya manusia dari yang memiliki potensi rendah menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas tinggi menjadi tugas utama perusahaan. Salah satunya adalah
dengan memberdayakan keluarga khususnya para karyawan agar sejahtera yang pada
gilirannya kemudian diharapkan menjadi asset
tersendiri bagi perusahaan.
Hal inilah yang dilakukan
oleh PT. BSP dengan memberikan pendidikan bagi anak-anak berprestasi melalui Bakrie School of Management dengan
pendanaan perusahaan sebesar Rp. 1,06 Milyar untuk 14 mahasiswa menjadi bagian
dari peningkatan SDM yang handal. Selain itu, pelatihan secara berkala bagi
karyawan untuk dapat meningkatkan skill
menjadi lebih baik lagi, sehingga
mutu sumber daya manusia di masa mendatang dapat lebih ditingkatkan agar mampu
bersaing dengan sumber daya dari perusahaan lainnya.
(tulisan dibuang sayang, tidak menang ikut lomba KTI BSP Asahan)
No comments:
Post a Comment