Tuesday, July 31, 2012

ROHINGYA


AKU MENJENGUKMU
Oleh: Muhammad Saufi Ginting

Aku menjengukmu
Di lembah kehijauan
Diantara kicau burung dan desir angin kelembutan
Sekedar mengantar serantang nasi dan lauk makan
Tapi tak kulihat kau dalam tenang
Sedang merenung dan menangis sedu sedan
Ah, sesungguhnya betapa indah lembah ini, apa yang kau tangisi?
Bukankah kau diciptakan menjaga lembah kehijauan
Aku bertanya dengan sedikit rasa keraguan sembari menawarkan makanan yang sesungguhnya tak kau perlukan
Sebab di lembah ini pasti gizimu tercukupkan

Bagaimana aku hendak memakan?
Makhluk di atas lembah hampir binasa
Saling cerca dan bahkan membunuh menjadi biasa
Berita-berita sudah tak lagi normal adanya
Yang baik diredam dan mengelu-elukan yang tercela
Ketika Palestina, Suriah, Afghanistan, Irak, Kashmir bahkan Rohingya dibantai degan ganasnya
Para penganut HAM biasa saja
Ketika homoseksual, lesbian dan sejenis terganggu habitatnya
Banyak yang mengelu-elu dan bereaksi ini pelanggaran HAM namanya
Ketika musim melahirkan generasi pembela
Dianggap teroris yang mesti dikucilkan dimana saja

Agh..air di mataku pun tak terasa pecah adanya
Tiba-tiba kicauan burung dan desiran angin tak lagi kudengar indahnya
Mengurai setiap jawab yang kau kabarkan
Sepertinya tak pantas aku disebut saudara
Yang tak merasa sakit ketika satu terluka

Kau pun terus bercerita
Rupanya setiap saat kau mendengar dan memperhatikan dunia mu di atas sana
Bom meledak dianggap teroris bersorban pelakunya
Paktik seks bebas bahkan sudah masuk penjara tetap diagung-agungkan namanya
Ketimpangan sosial hanya sedikit yang mengurainya

Ah, semakin menjadi-jadi kurasa
Deretan risau dan raungan kisahmu menjadikan jantung semakin copot rasanya
Bahkan tak kuasa aku menahan tangis sembari menatap langit yang seketika berubah kurasa
Padahal aku ingin menikmati lembah hijau ini bersama
Tapi bukan begini caranya

Agh…Izinkan aku pamit sejenak saja
Hendak menyusun rencana dan mengaplikasikannya
Setidaknya bersama iman dalam keluargaku yang pertama
Dan berdoa disudut malamnya
Semoga kau tetap setia menjaga lembahmu yang hijau dan tak ternoda,
Lusa aku akan menjengukmu dengan doa-doa
Bila masih belum mampu aku menjadi pelaku utama merubah dunia di atas sana…


Kisaran, 30 Juli 2012
(pada kekacauan)

1 comment:

Anonymous said...

Happen to be trying to find this and learned much more than anticipated in this article. Thanks.