Pengertian
Hasil Belajar
Perlu ditegaskan
bahwa setiap saat dalam kehidupan manusia terjadi proses belajar-mengajar, baik
sengaja maupun tidak sengaja, disadari atau tidak disadari (Sardiman, 2009:19).
Lebih lanjut Sardiman menjelaskan, dari proses belajar mengajar ini akan diperoleh
suatu hasil, yang pada umumnya disebut hasil pengajaran, atau dengan istilah
tujuan pembelajaran atau hasil belajar. Tetapi agar memperoleh hasil yang
optimal, proses belajar mengajar harus dilakukan dengan sadar dan sengaja agar
terorganisir secara baik (Sardiman, 2009: 19).
Tujuan akhir
proses belajar mengajar adalah siswa memiliki keterampilan transfer of learning, sehingga diharapkan mereka dapat mentransfer
pengetahuan yang mereka dapatkan ke situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Keterampilan transfer of learning
adalah keterampilan individu mengontrol ilmu pengetahuan yang diperoleh untuk
diaplikasikan dalam masalah baru atau situasi nyata (Baharuddin, 2008: 164).
Dari beberapa pendapat
ahli tentang pengertian belajar di atas, seseorang yang telah melakukan
aktivitas belajar di akhir kegiatan belajar biasanya selalu mengalami perubahan
yang terjadi pada dirinya. Dengan memiliki pengalaman baru maka individu tersebut
dikatakan telah belajar. Namun demikian perlu diketahui bahwa perubahan akibat
belajar adalah perubahan yang berhubungan dengan aspek kejiwaan serta
mempengaruhi tingkah laku, sedangkan perubahan tingkah laku selain dari akibat
yang berasal dari belajar bukanlah kategori dan peristiwa belajar.
Menurut Sudjana
(2006: 22-23), dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Bloom yang secara garis besar
membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotorik. Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat
rendah, dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah Afektif berkenaan dengan sikap
yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban, reaksi, penilaian,
organisasi, dan internalisasi. Ranah
Psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan
bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni (a) gerakan refleks, (b)
keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan perseptual, (d) keharmonisan atau
ketepatan, (e) gerakan keterampilan kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan
interpretatif.
Ketiga ranah
tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Di antara ketiga ranah itu,
ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena
berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai bahan pengajaran. Dalam
penelitian ini, hasil belajar penulis batasi hanya pada ranah kognitif saja.
Jangan hanya dibaca dan copas ya. silahkan tinggalkan komentar anda..
No comments:
Post a Comment