Thursday, April 5, 2012

MENGKATROL SDM PT. BSP



MENGKATROL SDM PT. BSP MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Oleh: Muhammad Saufi Ginting
Mahasiswa Pascasarjana Unimed tinggal di Kisaran


Keberadaan suatu perusahaan memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat suatu bangsa. Perusahaan dapat mempermudah masyarakat sekitarnya dalam usaha pemenuhan kebutuhan. Satu hal yang sangat mempengaruhi pengembangan dari perusahaan adalah sumber daya manusia. Bagi PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk (BSP) Sumber Daya Manusia (SDM) tetap menjadi komponen penting dalam sistem industri perkebunannya. Hal ini tidak lepas dari kesadaran bahwa manusia tidak hanya sebagai penikmat pembangunan, tetapi juga sebagai pengelola sumber daya alam yang ada.
SDM memegang peranan penting dan merupakan kunci pokok dalam meningkatkan produktivitas suatu perusahaan. Maka dari itu SDM harus digunakan dengan sebaik-baiknya dan dikembangkan kemampuannya agar hasil kerjanya produktif. Sebab produktif tidaknya pekerjaan seseorang dapat dilihat dari hasil kerjanya baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Pengalaman-pengalaman negara maju seperti Jerman, Inggris, Perancis, Amerika Serikat, serta negara-negara industri baru seperti Korea Selatan dan Taiwan menunjukkan bahwa pertumbuhan mereka sebagian besar didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.
Pada akhir tahun 2008, keseluruhan sumber daya manusia PT. BSP Kisaran tercatat berjumlah 4.670 orang. Tentunya dengan jumlah sumber daya sebesar ini diperlukan pendidikan dan pelatihan agar dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Pendidikan di dalam suatu perusahaan adalah suatu proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Sedang pelatihan merupakan bagian dari suatu proses pendidikan, yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan khusus seseorang atau kelompok orang.
Sebagai contoh misalnya, berdasarkan situs indoagri.com, kebutuhan akan permintaan pasar yang terus meningkat terhadap Crude Palm Oil (CPO) setiap tahunnya memungkinkan produksi minyak kelapa sawit di Indonesia untuk terus ditingkatkan. Berdasarkan prediksi yang dibuat oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), kebutuhan CPO akan terus meningkat dari 2,6 juta ton per tahun pada tahun 1998 menjadi 3,4 juta ton per tahun pada tahun 2010. Pada saat itulah kebutuhan masyarakat terhadap minyak dan lemak mencapai 13 kilogram per kapita per tahun. 
Sejalan dengan perkembangan itu maka sektor perkebunan kelapa sawit memerlukan ketersediaan tenaga kerja yang terus bertambah dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan yang memadai, mulai dari bagian teknis agronomi/tanaman hingga proses pengolahan. Dari sebanyak 4.670 orang sumber daya manusia yang ada belum tentu semuanya memliki keahlian dan pendidikan yang layak dibidangnya. Untuk itu, mengubah secara mendasar sumber daya manusia dari yang memiliki potensi rendah menjadi sumber daya manusia yang berkualitas tinggi menjadi tugas utama perusahaan. Salah satunya adalah dengan memberdayakan keluarga khususnya para karyawan agar sejahtera yang pada gilirannya kemudian diharapkan menjadi asset tersendiri bagi perusahaan.
Hal inilah yang dilakukan oleh PT. BSP dengan memberikan pendidikan bagi anak-anak berprestasi melalui Bakrie School of Management dengan pendanaan perusahaan sebesar Rp. 1,06 Milyar untuk 14 mahasiswa menjadi bagian dari peningkatan SDM yang handal. Selain itu, pelatihan secara berkala bagi karyawan untuk dapat meningkatkan skill menjadi lebih baik lagi, sehingga mutu sumber daya manusia di masa mendatang dapat lebih ditingkatkan agar mampu bersaing dengan sumber daya dari perusahaan lainnya. 

(tulisan dibuang sayang, tidak menang ikut lomba KTI BSP Asahan)

No comments: